Zaman makin berubah, begitu juga kebiasaan generasi di dalamnya. Anak sekarang kebanyakan sibuk sendiri dengan gawainya masing-masing. Sementara anak era 90-an yang lebih sering bersama teman-temannya. Entah main bareng, cerita pengalaman pribadinya yang biasanya berujung dengan pamer, sampai ejek-ejekkan yang tak jarang membuat kalian marah-marahan. Tapi yang pasti kata orang generasi 90-an itu terbilang cukup kreatif dan aktif dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
Bagaimana nggak kreatif, kalau urusan bercanda saja anak-anak generasi 90-an rasanya lebih beragam. Mulai dari yang paling garing, yang lumayan agak ngeselin, sampai yang pakai uang segala. Kira-kira kamu sebagai anak 90-an masih ingat nggak?!
1. Mengejek-ngejek nama orangtua teman kalian, sampai berujung ke marah-marahanMain kata-kataan nih via www.logancoleblog.com
Eh, eh, Anis, bapak kamu jualan tape uli ya, kan namanya Pak Uly. hahaha.
Bapaknya Anis, Pak Uly dimakan pake ketan.
Biarin daripada bapak kamu, Pak Entongl, tong kosong kali…. hahaha
Dasar anak Pak Uly
Bahkan anak kecil saja sudah pintar memelesetkan nama orang dengan hal-hal yang lucu tapi cukup menyebalkan. Dan biasanya bercandaan ini akan berujung dengan marah-marahan.
2. Meledek teman pakai uang kertas lima ratusan yang ada gambarnya monyetnya. Hayo siapa yang pernah?!Advertisement
Budinya mana via pikore.co
Asalamuaalaikum, Anisnya ada?
Ada tuh, di belakang.
Wah anisnya lagi gelantungan di pohon.
Ingat nggak bagaimana kesalnya kamu pas dibilang monyet, sekalipun tak diejek secara langsung. Kalau nggak marah, paling kamu pun ikut-ikutan kan?!
3. Nempelin kertas tulisan “aku orang gila” di punggung teman sendiri, bikin gregetan sih ini, heheheOrgil sama dengan Orang Gila via abphy.com
Kamu mendadak bingung saat teman-temanmu tertawa terkikik ke arahmu. Membuatmu berpikiran apa yang salah dengan dirimu. Perasaan bajumu rapi dan tak salah kostum. Sementara wajah serta tingkah lakumu masih terlihat normal. Selidik punya selidik, ternyata entah sejak kapan tertempel tulisan, aku orgil alias orang gila di punggungmu. Kesal nggak perlu ditanya. Malu pun tak bisa dielak pastinya.
4. Waktu teman menangis, yang lain malah nyanyi “nah loh-nah loh anak orang dikeja nangis….”Mantra anak 90-an via mulpix.com
Hayo lho, Si Anis nangis tuh.
Nah lho…. Nah lho, anak orang dikeja nangis, bapaknya panjang kumis, dicium bau amis.
Nanti dia ngadu lho ke bapaknya.
Ya, begitulah masa kecil. Saat teman nangis, bukannya diusap-usap atau ditenangin. Eh, malah diledekin.
5. Bawa-bawa kekurangan fisik, nggak akan berhenti kalau yang diledekin belum nangisDasar bogel via nget.com
6. Meledek temen yang lagi suka sama teman kalian juga. Duh, cinta monyet itu lucu yaAh, bogel loe….
Daripada kamu, belo. Mata udah kayak jengkol.
Biarin, kamu juga jidat udah kayak lapangan tuh.
Cie…. via interfidei.or.id
Andin, Andin…. kata Ojik I lop you….
Cie-cie, Ojik….
Ledekan ini nggak akan berhenti sekalipun temanmu sudah malu sekali. Ya, meskipun aslinya senang. Maklum cinta-cinta monyet memang selalu menggelikan.
7. Saling pamer apa yang dipunya dan nggak ada yang mau ngalahPamer tas baru nih via tolbuk.blogdesa.net
Tas aku mah belinya jauh di Bandung.
Kemaren juga aku abis ke Bandung, jalan-jalan sama ayahku.
Aku mah udah sering ke Bandung. Ke Bali udah pernah belum? ini kan sepatu aku beli di sana.
Nggak akan selesai sampai besok juga pasti dibahas lagi. Anak kecil udah pinter pamer ya.
8. Bikin temen penasaran dengan titipan salam dari “Luki”bikin kesal via www.youthmanual.com
Padahal sudah besar kepala. Tapi ternyata salamnya bohongan.
9. Bercandaan pakai bahasa purbakala atau bahasa gaul katanya, kayak “kamu” jadi “kadamudu”Lagi ngomongin rahasia via www.hipwee.com
Kadamudu udadah madakakun bedeludum? Madakakun didi kadatidin yuduk….
Saat kamu berdua dengan temanmu mau rahasia-rahasian sama teman-teman yang lain, bahasa purbakala pun keluar.
Masa SD era 90-an rasanya paling menyenangkan. Duniamu tak terkotak-kotakan oleh gawai. Dan pastinya imajinasimu pun tak sebatas game yang ada di ponselmu saja.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tidak ada komentar